A. JUDUL PENELITIAN
B. BIDANG KAJIAN
C. PENDAHULUAN
D. PERUMUSAN MASALAH
E. PEMECAHAN MASALAH
b. Anak didik dengan berbagai jenis kematangannya.
c. Situasi
d. Fasilitas : Kualitas dan kuantitas.
e. Pribadi guru.
Dari uraian di atas maka dalam pemecahan masalah ini diambil langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut :
a) Menyusun rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang lebih efektif sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
b) Melakukan tes untuk mengelompokan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan tes.
c) Membuat materi pelajaran dalam bentuk presentasi Power Point
d) Menggunakan media pembelajaran (LCD Proyektor) sebagai alat bantu untuk menjelaskan materi pelajaran.
F. TUJUAN PENELITIAN
Meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari jaringan internet.
G. MANFAAT PENELITIAN
E. KAJIAN PUSTAKA
Materi pelajaran dalam tampilan Power Point
a. Hakikat Belajar
Penelitian ini meliputi Bidang Kajian sebagai berikut :
1) Penggunaan Media Power Point dalam pelaksanaan belajar dan mengajar.
2) Kemampuan siswa dalam mempelajari sistem jaringan internet (macam-macam
jaringan komputer, wilayah cakupan jaringan dan topologi jaringan).
C. PENDAHULUAN
Jaringan Internet adalah salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas IX. Pada
setiap pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan cara membagi
dua kelompok siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer yang tidak cukup
untuk seluruh siswa yang berjumlah 40-44 siswa sementara komputer yang ada
berkisar 20-24 unit dan itupun terkadang sering terjadi gangguan saat
digunakan. Karena alasan tersebut di atas, pembelajaran komputer didilaksanakan
secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar bersamaan sehingga
satu unit komputer digunakan dua siswa .
Pelaksanaan pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan,
pertama, siswa belajar haya satu jam pelajaran untuk setiap kelompok sehingga
pengerjaan latihan dibutuhkan beberapa kali pertemuan hal ini menyebabkan
penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan guru berkurang, kedua, karena
ruangan terasa sempit oleh jumlah siswa dan perangkat komputer maka jika ada
siswa yang menemui kesulitan akan sulit untuk dihampiri terlebih jika satu
kelas masuk secara bersamaan, ketiga, hasil belajar siswa dalam mengerjaan
latihan tidak optimal.
Penyampaian materi dengan menggunakan media LCD Proyektor cukup membantu
guru dalam menjelaskan materi .
Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu dicari alternatif lainnya dengan
melakukan inovasi dan pendekatan dalam penggunaan media pembelajaran untuk
penyampaian materi ke pada siswa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung
aktif, efektif, dan menyenangkan.
Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang
diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan pemahaman siswa kelas IX-A SMPN 1 Ciruas Kab. Serang, dalam mempelajari materi sistem jaringan internet. Salah satu
pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang
kondusif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan dengan
metode presentasi audio/visual. Menurut Sudjana ( 1989 hal.30 ) yang termasuk
dalam komponen pembelajaran adalah “tujuan, bahan, metode dan alat serta
penilaian“.
Dengan menggunakan Media pembelajaran Presentasi Power Point, akan merangsang
siswa untuk lebih mudah memahami materi pembelajaran.
D. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dari PTK ini adalah :
Apakah penggunaan Media Power Point dapat meningkatkan kemampuan Siswa dalam mempelajari
Jaringan Internet?
E. PEMECAHAN MASALAH
Sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang bahwa yang menjadi masalah
dalam penelitian ini adalah rendahnya tingkat kemampuan siswa kelas IX-A SMPN 1 Ciruas Kab. Serang dalam mempelajari materi Jaringan Internet.
Berdasakan identifikasi masalah dan pengamatan yang dilakukan pada setiap
evaluasi hasil belajar, siswa yang dinilai menguasai dan dapat mengerjakan
latihan dengan benar dan tepat sesuai dengan ketentuan dan cara-caranya
berkisar 25% (10 orang) dari 40 siswa.
Berdasar kepada masalah yang telah diuraikan pada pendahuluan maka salah satu
pemecahannya adalah dengan menggunakan Media Power Point sebagai media
presentasi dalam proses pembelajaran, seperti dikemukakan oleh Winarno
Surakhmad (1979 hal.184) bahwa memilih metode mengajar tidak bisa sembarang hal
ini disesuaikan dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti :
a. Tujuanb. Anak didik dengan berbagai jenis kematangannya.
c. Situasi
d. Fasilitas : Kualitas dan kuantitas.
e. Pribadi guru.
Dari uraian di atas maka dalam pemecahan masalah ini diambil langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut :
a) Menyusun rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang lebih efektif sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
b) Melakukan tes untuk mengelompokan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan tes.
c) Membuat materi pelajaran dalam bentuk presentasi Power Point
d) Menggunakan media pembelajaran (LCD Proyektor) sebagai alat bantu untuk menjelaskan materi pelajaran.
F. TUJUAN PENELITIAN
Meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari jaringan internet.
G. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Guru: melalui PTK ini Guru dapat mengetahui metode pembelajaran yang
interaktif dan efektif meningkatkan sistem pembelajaran serta meminimalkan
kesalahan siswa dalam mempelajari jaringan internet.
2. Bagi siswa: hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua siswa karena terjadi
pembelajaran mandiri yang menarik.
3. Bagi Sekolah: hasil penelitian ini membantu memperbaiki pembelajaran TIK di
sekolah.
E. KAJIAN PUSTAKA
1. Memahami dasar-dasar penggunaan internet
1.2 Dasar-dasar sistem jaringan internet
Sebagaimana yang terkandung dalam Standar kompetesi dan Kompetensi dasar
mata pelajaran TIK, bahwa untuk siswa kelas IX diberikan materi pelajaran
dasar-dasar sistem jaringan internet.
1.2.1 Mengamati visualisasi tentang dasar-dasar sistem jaringan:
- internet
- intranet
1.2.2 Mengamati jenis - jenis jaringan dan topologi jaringan
1.2.3 Mengamati terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari
jaringan kecil menjadi internet.
Materi pelajaran dalam tampilan Power Point
2. Hakikat, Interaksi dan Hasil belajar
a. Hakikat Belajar
Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto ( 1990 : 84 ) menyatakan
bahwa: “ Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi
ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa hingga perbuatannya berubah dari
waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi
tadi “, sementara itu Edward Thorndike (1973) berpendapat, bahwa belajar adalah
proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.
Belajar mencakup semua aspek tingkah laku dan dapat dilihat dengan nyata,
proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi dalam diri
seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi belajar bukan merupakan tingkah
laku yang nampak tetapi merupakan proses yang terjadi secara internal dalam
diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan yang baru. Hubungan baru dapat
berupa antara reaksi-reaksi, perangsangan-perangansangan dan reaksi.
Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil kesimpulan betapa
pentingnya proses belajar dan kehidupan manusia. Untuk itu perlu kiranya kita
menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar. Dalam hal ini Slameto (19991:27-28)
mengemukakan prinsip-prinsip belajar, sebagai berikut:
1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki struktur, penyajian
yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
3) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada
siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
4) Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut discovery;
5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery;
6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan
intruksional yang harus dicapai;
7) Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga siswa dapat belajar dengan
tenang;
8) Belajar perlu lingkungan yang menantang, dimana anak dapat mengembangkan
kemampuannya ber-eksplorasi dan belajar dengan efektif;
9) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya
b. Interaksi Belajar
Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar
mengajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan bertujuan.
Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dan siswa harus aktif, karena tidak
mungkin terjadi proses interaksi bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif dalam
sikap, mental, dan perbuatan. Dalam sistem pengajaran dengan pendekatan
keterampilan proses, siswa harus lebih aktif daripada guru. Guru hanya
bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing. Inilah yang disebut dengan interaksi
edukatif sebagimana yang dikemukakan Abu Achmadi dan Shuyadi, 1985:47),
interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru
dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.
Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses interaksi
edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi sebagai interaksi, dan
komunikasi sebagai transaksi.
- Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan guru sebagai
pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi. Guru aktif, dan anak didik
pasif. Mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran.
- Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru berperan sebagai
pemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula halnya anak didik, bisa sebagai
penerima aksi, bisa pula sebagai pemberi aksi. Antara guru dan anak didik akan
terjadi dialog.
- Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, komunikasi tidak
hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih aktif
daripada guru, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi
anak didik lain.
Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal ini
dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk menghidupkan
suasana kelas demi keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan.
c. Hasil Belajar
Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar.Karena prestasi itu
sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan dengan nilai. Menurut
Winarno Surahmad ( 1997 : 88 ) “Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat
bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah
menempatkan tingkah laku”.
Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau
Perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku baru
berkat pengalaman baru.
Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks.Hal ini disebabkan banyak
Faktor yang terkandung di dalamnya baik yang berasal dari faktor internal
maupun faktor eksternal.
Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
- Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.
- Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi, kemampuan
kognitif.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
- Lingkungan : alam,masyarakat/keluarga .
- Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan fasilitas.
3. Motivasi belajar
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Motivasi tersebut perlu dimiliki oleh para siswa dan guru untuk memperlancar
pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran. motivasi merupakan faktor yang
sangat besar pengaruhnya pada proses belajar siswa tanpa adanya motivasi, maka
proses belajar siswa akan sukar berjalan secara lancar. Dalam konsep
pembelajaran, motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong
melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Motivasi
adalah syarat mutlak dalam belajar, hal ini berarti dalam proses pembelajaran.
Adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire. incentive, atau memotivasi
murid untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar (Rasyad, 2003:92). Upaya
menggerakkan, mengarahkan, dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan
penuh semangat dan vitalitas yang tinggi dinamakan memberi motivasi. Banyak bakat
anak tidak berkembang hal ini menurut Purwanto (2002:61) dikarenakan tidak
diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang tepat.
maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang semula
tidak terduga. Dalam proses pembelajaran para guru perlu mendesain motivasi
yang tepat terhadap anak didik agar para anak didik itu belajar atau
mengeluarkan potensi belajarnya dengan baik memperoleh hasil yang maksimal.
4. Media Presentasi Power Point
Metode ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak presentasi yang
dikembangkan microsoft dalam paket program aplikasi microsoft office. Dengan
menggunakan program aplikasi Microsoft Power Point, materi pembelajaran dapat
ditampilkan dalam beentuk tampilan/visual yang lebih menarik dan dapat pula
disisipkan suara, sehingga menjadi lebih menarik dan interaktif. Dengan
menggunakan bantuan LCD Proyektor atau DLP materi pembelajaran dalam bentuk
Power Point dapat ditayangkan pada layar sehingga penyampaian pesan kepada
siswa lebih efektif meskipun ada kendala ruangan seperti yang disebutkan pada
pendahuluan.
F. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui
penerapan langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27). Sedangkan
menurut Prof. Suhardjono (2006:56) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang sebagai tindak
lanjut dari penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan
kelas bukan lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan
akan ampuhnya sesuatu perlakuan.
1. Setting Penelitian :
- Lokasi Penelitian : SMP Negeri 1 Ciruas
- Subjek Penelitian : siswa kelas IX-A sebanyak 40 orang, 20 Siswa
Perempuan dan 20 siswa laki-laki.
2. Sasaran Penelitian :
Dalam penelitian ini diharapkan :
- Siswa mengerti materi pelajaran yang diajarkan.
- Siswa dapat mengerjakan latihan-latihan dengan benar.
- terjadinya interaksi belajar
3. Rencana Tindakan :
SIKLUS PERTAMA
1) Perencanaan :
Pada tahap ini akan dilakukan :
- Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata pelajaran TIK Kelas IX, dan mengembangkan
skenario pembelajaran.
- Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap tindakan.
Menjelaskan dasar-dasar sistem jaringan:
- internet
- intranet
Menjelaskan macam-macam topologi jaringan
Menjelaskan terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari jaringan kecil
menjadi internet
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, yaitu ;
Menyampaikan materi dasar-dasar sistem jaringan dengan menggunakan Media
Power Point
3) Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung,
diantaranya :
- Mengamati interaksi belajar siswa saat ditayangkan materi pelajaran dalam
media power point
- Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa.
4) Refleksi
Pada tahap ini dilakukan untuk evalusi seluruh tindakan yang dilakukan
berdasarkan hasil pengamatan
- Apakah materi yang disampaikan guru dengan menggunakan power point yang
ditayangkan proyektor dapat dimengerti siswa.
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada lembar latihan siswa.
(jika hasilnya belum mencapai 75% maka akan lakukan perbaikan pada siklus kedua
dengan materi yang sama, dan jika hasilnya sudah memuakan maka pada siklus
kedua akan disampaikan materiselanjutnya)
- Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-kelemahan pada yang
terjadi berdasarkan hasil pengamatan untuk digunakan pada siklus kedua.
SIKLUS KEDUA
1) Perencanaan
- Mengidentifikasi masalah pada siklus pertama dan menyusun alternatif
pemecahannya.
- Menyiapkan media dan materi yang akan disampaikan.
2) Tindakan
- Guru menjelaskan materi dasar-dasar sistem jaringan dengan menyisipkan
suarapada tayangan power point bila perlu.
- Pada menjelang akhir jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan
kesimpulan dari kegiatan belajar.
3) Pengamatan
Guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya :
- Mengamati interaksi belajar ketika ditayangkan materi pelajaran dalam media
power point.
- Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa.
4) Reflesksi
Pada tahap ini dilakukan evalusi seluruh tindakan berdasarkan hasil pengamatan
dan penilaian juga membuat suatu kesimpulan dari hasil pengamatan dan penilaian
tersebut.
4. Cara Pengumpulan Data
Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik pengumpulan data
yang berorientasi pada observasi partisipasif (Wolcott,1992), yaitu peneliti
melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan.
Pengambilan data dilakukan dengan Tes dan Observasi. Untuk memudahkan dan
terkumpulnya data maka peneliti menggunakan format penilaian (unjuk kerja) dan
format observasi dengan skala penilaian.
Format Observasi :
Aspek yang dinilai dan Skala Nilai
1. Materi yang disampai-kan guru dapat dimengerti oleh siswa – K / S / B / BS
2. Terjadi interaksi belajar - K / S / B / BS
K=Kurang, S=Sedang, B=Baik, BS=Baik Sekali
Format Penilaian (Unjuk Kerja)
No. Instrumen Skor (maks 10)
1 Pengerrtian jaringan komputer
2 Macam-macam jaringan
3 Topologi jaringan
Jumlah skor perolehan maks = 30
Rumus Penilaian :
Nilai = jumlah skor perolehan : 30
Kriteria Penilaian :
8 – 10 = Sangat Baik ( A)
7 – 7,9 = Baik (B)
6 – 6,9 = Cukup (C)
≥ 5,9 = Kurang (K)
5. Analisis Data
Untuk menganalisa data, peneliti menggumpulkan dan mengolah data secara
kuantitatif dari format observasi dan format penilaian (unjuk kerja) dari
setiap siklus sehingga dapat mengetahui persentase peningkatan hasil belajar
yang kemudian dideskripsikan untuk diambil suatu kesimpulan.
6. Tim Peneliti
1. Ahmad Rosyidi,S.Pd (http://arosyid03.blogspot.com)
Guru bidang studi TIK kelas IX SMPN 1 Ciruas Kab. Serang
Tugas : Peneliti
2. Dedi Rohaendi, S.Pd
Guru bidang studi TIK kelas VII SMPN 1 Ciruas Kab. Serang
Tugas : Mitra peneliti ( kolaborator)
Tugas : Peneliti
2. Dedi Rohaendi, S.Pd
Guru bidang studi TIK kelas VII SMPN 1 Ciruas Kab. Serang
Tugas : Mitra peneliti ( kolaborator)
G. JADWAL PENELITIAN
1 Persiapan
Menyusun Konsep Pelaksanaan : x
Menyusun Instrumen pengamatan dan penilaian x
Mengadakan tes awal dan membagi kelompok x
2 Pelaksanaan
Mempersiapkan alat x x x x x x
Melakukan tindakan siklus I x x
Melakukan tindakan siklus II x x
3 Penyusunan Laporan
Menyusun Konsep Pelaporan x
Perbaikan laporan x
Penggandaan dan penyerahan laporan x
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. Daftar Pustaka
Sukmadinata, Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitia., Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi
CV Alfabeta
Suwanda, Dodo. 2007. Diktat Belajar Komputer jilid 3 dan 4.
________. Belajar Penelitian Tindakan. Alamat web :
ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas-yuuuk/. Diakses pada tanggal 2 April 2011
________. Metoda Pembelajaran. Alamat Web : www.salman-alfarisi.com
Diakses pada tanggal 2 April 2011
2. Anggaran Biaya Penelitian