PROPOSAL PTK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu materi pelajaran TIK untuk
kelas IX adalah Jaringan Internet. Setiap pembelajaran di ruang komputer materi
disampaikan dengan cara membagi tiga kelompok siswa, hal ini dilakukan karena
sarana komputer yang tidak cukup untuk seluruh siswa yang berjumlah 36 siswa
sementara komputer yang ada berkisar 14-18 unit dan itupun terkadang sering
terjadi gangguan saat digunakan. Karena alasan tersebut di atas, pembelajaran
komputer didilaksanakan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas
belajar bersamaan sehingga satu unit komputer digunakan tiga siswa .
Berdasakan identifikasi masalah dan
pengamatan yang dilakukan pada setiapevaluasi hasil belajar, siswa yang dinilai
menguasai dan dapat cara-caranya mengerjakan latihan dengan benar dan tepat
sesuai dengan berkisar 25% (9orang) dari
36 siswa.
Berdasar kepada masalah yang telah
diuraikan pada pendahuluan, maka salah satu pemecahannya adalah dengan
menggunakan Media Power Point sebagai media presentasi dalam proses
pembelajaran.
Bahwa memilih metode mengajar tidak
bisa sembarang tapi harus disesuaikan dengan
banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti :
a.
Tujuan
b. Anak didik dengan berbagai jenis kematangannya.
c. Situasi
d. Fasilitas : Kualitas dan kuantitas.
e. Pribadi guru.
Dari uraian di atas maka dalam pemecahan masalah ini
diambil langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut :
a) Menyusun rencana pembelajaran
dan strategi pembelajaran yang lebih efektif sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa.
b) Melakukan tes untuk mengelompokan
siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengerjakan
tes.
c) Membuat materi pelajaran dalam bentuk presentasi
Power Point
d)
Menggunakan media pembelajaran (LCD Proyektor) sebagai alat bantu untuk menjelaskan
materi pelajaran.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dari PTK ini adalah :
Apakah penggunaan Media Power Point dapat meningkatkan kemampuan Siswa dalam
mempelajari Jaringan Internet?
C. Tujuan Penelitian
Meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari jaringan internet.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi
Guru: melalui PTK ini Guru dapat mengetahui metode pembelajaran yang interaktif
dan efektif meningkatkan sistem pembelajaran serta meminimalkan kesalahan siswa
dalam mempelajari jaringan internet.
2. Bagi siswa: hasil penelitian ini bermanfaat bagi
semua siswa karena terjadi pembelajaran mandiri yang menarik.
3. Bagi Sekolah: hasil penelitian ini membantu
memperbaiki pembelajaran TIK di sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Model
cooperative learning merupakan model pembelajaran kelompok yang akhir-akhir ini
menjadi perhatian dan dianjurkan para ahlli pendidikan untuk digunakan. Slavin (195) mengemukakan dua alasan,
pertama, pembelajaran Koooperatif dapat meningkatkan prestasi bellajar siswa.
Kedua, pembelajaran Kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa Dalam
belajar berfikir.
2.
Hasil Belajar
Pengertian
belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau lmu (Depdikbud, 1995 : 14 ).
Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka
yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penilitian yang dimaksudkan adalah
nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran matematika dalam bentuk
nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas
yang diberikan padanya.
3. Pembelajaran Teknologi
Informasi dan komunikasi
Kehadiran
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP) memiliki peranan yang sangat penting dalam menyiapkan Sumber Daya
Manusia (SDM) dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi sejak
dini. TIK merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dalam
bidang teknologi, sikap, nilai, serta tanggung jawab sebagai warga negara yang
bertangung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, dan negara yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Budimansyah, 2003). Hal yang menjadi
hambatan dalam pembelajaran TIK selama ini adalah kurang profesionalnya guru
dalam menyampaikan pelajaran. Mereka jarang menggunakan alat peraga dan sumber
belajar, sehingga kurang menarik minat peserta didik, sehingga prestasi belajar
kurang memuaskan. Singkatnya pembelajaran TIK selama ini kurang menarik dan
cenderung verbalisme. Hasil study dari Blazely (Sukirno: 2003) di
sejumlah SMP menunjukkan bahwa pola pembelajaran di bidang TIK berjalan sangat
teoritis tex book oriented dan tidak terkait dengan lingkungan di mana
siswa belajar. Akibatnya siswa sulit memahami konsep TIK yang telah dipelajari
melalui metode ceramah dan latihan mengerjakan soal-soal pada gilirannya
motivasi siswa juga menurun karena mereka merasa tidak mendapatkan manfaat dari
apa yang dipelajari. Menurut Hariyanti (2000), memang masih banyak guru yang
kurang mampu membuat perencanaan mengajar dengan baik, kurang terampil
menggunakan media pembelajaran, kurang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar,
kurang mampu menentukan metode mengajar yang tepat, dan kurang menguasai materi
yang diajar kan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Model pembelajaran Kooperatif di desain untuk memperbaiki system
pembelajaran yang selama ini memiiki kelemahan.
C. Kerangka Berpikir
Hakikat, Interaksi dan Hasil belajar
a. Hakikat Belajar
Menurut
Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto ( 1990 : 84 ) menyatakan bahwa: “
Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa hingga perbuatannya berubah dari waktu
sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi “,
sementara itu Edward Thorndike (1973) berpendapat, bahwa belajar adalah proses
orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.
Belajar
mencakup semua aspek tingkah laku dan dapat dilihat dengan nyata, proses yang
tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi dalam diri seseorang yang
sedang mengalami belajar. Jadi belajar bukan merupakan tingkah laku yang nampak
tetapi merupakan proses yang terjadi secara internal dalam diri individu dalam
usahanya memperoleh hubungan yang baru. Hubungan baru dapat berupa antara
reaksi-reaksi, perangsangan-perangansangan dan reaksi.
Dari
uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil kesimpulan betapa pentingnya
proses belajar dan kehidupan manusia. Untuk itu perlu kiranya kita menyusun
sendiri prinsip-prinsip belajar. Dalam hal ini Slameto (19991:27-28)
mengemukakan prinsip-prinsip belajar, sebagai berikut:
1) Dalam
belajar setiap siswa harus diusahakan berpartisipasi aktif meningkatkan minat
dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
2)
Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki struktur, penyajian yang
sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
3) Belajar
harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk
mencapai tujuan instruksional
.4) Belajar itu proses kontinyu
maka harus tahap demi tahap menurut discovery;
5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi,
eksplorasi dan discovery;
6) Belajar harus dapat
mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan intruksional yang harus
dicapai;
7) Belajar memerlukan saran yang cukup,sehingga
siswa dapat belajar dengan tenang;
8) Belajar perlu lingkungan yang
menantang, dimana anak dapat mengembangkan kemampuannya ber-eksplorasi dan
belajar dengan efektif;
9) Belajar
perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya
b. Interaksi Belajar
Belajar mengajar adalah sebuah
interaksi yang bernilai normatif. Belajar mengajar adalah suatu proses yang
dilakukan secara sadar dan bertujuan.
Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dan siswa harus aktif, karena tidak mungkin
terjadi proses interaksi bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif dalam sikap,
mental, dan perbuatan. Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik
dalam proses interaksi edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi
sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
- Komunikasi
sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan guru sebagai pemberi aksi
dan anak didik sebagai penerima aksi. Guru aktif, dan anak didik pasif.
Mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran.
- Komunikasi
sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru berperan sebagai pemberi aksi
atau penerima aksi. Demikian
pula halnya anak didik, bisa sebagai penerima aksi, bisa pula sebagai pemberi
aksi. Antara guru dan anak didik akan terjadi dialog.
-
Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, komunikasi tidak
hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih aktif
daripada guru, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi
anak didik lain.
Penggunaan
variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar
tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk menghidupkan suasana kelas
demi keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan.
c. Hasil Belajar
Belajar
sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar.Karena prestasi itu sendiri
merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan dengan nilai. Menurut Winarno
Surahmad ( 1997 : 88 ) “Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk
akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan
tingkah laku”.
Dapat
diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau Perubahan
diri seseorang yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku baru berkat
pengalaman baru.
Hasil
belajar merupakan hasil dari proses kompleks.Hal ini disebabkan banyak Faktor
yang terkandung di dalamnya baik yang berasal dari faktor internal maupun
faktor eksternal.
Adapun faktor internal yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu:
- Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.
- Faktor
Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi, kemampuan kognitif.
Sedangkan faktor eksternal
yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
- Lingkungan : alam,masyarakat/keluarga
- Faktor Instrumental :
kurikulum/bahan pengajaran sarana dan fasilitas.
d. Motivasi belajar
Motivasi
dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan
tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik
yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun
dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Motivasi tersebut perlu dimiliki oleh para siswa dan guru untuk memperlancar
pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran. motivasi merupakan faktor yang
sangat besar pengaruhnya pada proses belajar siswa tanpa adanya motivasi, maka
proses belajar siswa akan sukar berjalan secara lancar. Dalam konsep
pembelajaran, motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong
melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Motivasi
adalah syarat mutlak dalam belajar, hal ini berarti dalam proses pembelajaran.
Adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire. incentive, atau memotivasi
murid untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar (Rasyad, 2003:92). Upaya
menggerakkan, mengarahkan, dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan
penuh semangat dan vitalitas yang tinggi dinamakan memberi motivasi. Banyak
bakat anak tidak berkembang hal ini menurut Purwanto (2002:61) dikarenakan
tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat motivasi yang
tepat. maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil-hasil yang
semula tidak terduga. Dalam proses pembelajaran para guru perlu mendesain
motivasi yang tepat terhadap anak didik agar para anak didik itu belajar atau
mengeluarkan potensi belajarnya dengan baik memperoleh hasil yang maksimal.
f. Media Presentasi Power Point
Metode ini
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak presentasi yang dikembangkan
microsoft dalam paket program aplikasi microsoft office. Dengan menggunakan
program aplikasi Microsoft Power Point, materi pembelajaran dapat ditampilkan
dalam beentuk tampilan/visual yang lebih menarik dan dapat pula disisipkan
suara, sehingga menjadi lebih menarik dan interaktif. Dengan menggunakan bantuan
LCD Proyektor materi pembelajaran dalam
bentuk Power Point dapat ditayangkan pada layar sehingga penyampaian pesan
kepada siswa lebih efektif meskipun ada kendala ruangan seperti yang disebutkan
pada pendahuluan.
D. Hipotesa
Tindakan
Metode Kooperatif akan meningkatkan hasil
belajar TIK siswa kelas IX B SMPN 1 Ciruas.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Setting Penelitian
Penellitian ini akan diakukan dalam
mata pelajaran TTeknologi Inormasi dan komunikasi di SMPN 3 Ciruas. Suubyek
Penelitian ini adalah siswa kelas IX sebanyak 36 orang,17 Siswa Perempuan dan 19 siswa
laki-laki.
a. Teknik Analisis Data
Untuk
mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan
analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan
atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui
prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap
kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk
menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah
proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan
evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik
sederhana yaitu:
- Untuk menilai ulangan atau tes
formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai
yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di
kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
Keterangan : =
Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk
ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan
belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal. Berdasarkan petunjuk
pelaksanaan belajar mengajar yaitu seorang
siswa telah tuntas belajar bila
telah mencapai skor 75% atau nilai 75.
B. Metodoologi Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research), bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan
langsung di kelas atau tempat kerja (Isaac, 1994:27). Sedangkan menurut Prof.
Suhardjono (2006:56) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
bagian dari penelitian tindakan yang dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari
penelitian deskriftif maupun eksperimen. Pada penelitian tindakan kelas bukan
lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan ampuhnya
sesuatu perlakuan.
C. Siklus Penlitian
Siklus Pertama
1) Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini akan dilakukan :
-
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar untuk mata pelajaran TIK Kelas IX,
dan mengembangkan skenario pembelajaran.
- Menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan pada
setiap tindakan.
Menjelaskan dasar-dasar sistem jaringan: internet dan intranet
Macam-macam topologi jaringan
Menjelaskan
terbentuk dan terhubungnya jaringan internet dari jaringan kecil menjadi internet
2) Pelaksanaan
Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan skenario yang telah
direncanakan, yaitu ;
Menyampaikan materi dasar-dasar sistem jaringan dengan
menggunakan Media Power Point
3) Observasi/Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang
sedang berlangsung, diantaranya:
- Mengamati
interaksi belajar siswa saat ditayangkan materi pelajaran dalam media power
point
- Menilai
lembar kerja yang telah dikerjakan siswa.
4) Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini dilakukan untuk evalusi seluruh tindakan
yang dilakukan berdasarkan hasil pengamatan
- Apakah materi yang disampaikan guru dengan menggunakan power point
yang ditayangkan proyektor dapat dimengerti siswa.
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada
lembar latihan siswa. (jika hasilnya belum mencapai 75% maka akan dilakukan
perbaikan pada siklus kedua dengan materi yang sama, dan jika hasilnya sudah
memuaskan maka pada siklus kedua akan disampaikan materiselanjutnya).
- Menyusun
rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-kelemahan pada yang terjadi
berdasarkan hasil pengamatan untuk digunakan pada siklus kedua.
Siklus Ke Dua
1) Perencanaan Tindakan
- Mengidentifikasi masalah pada
siklus pertama dan menyusun alternatif pemecahannya.
- Menyiapkan
media dan materi yang akan disampaikan.
2) Pelaksanaan Tindakan
- Guru menjelaskan materi dasar-dasar
sistem jaringan dengan menyisipkan suara pada tayangan power point bila perlu.
- Pada menjelang akhir jam pelajaran
Guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan belajar.
3) Observasi / Pengamatan
Guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung,
diantaranya :
- Mengamati
interaksi belajar ketika ditayangkan materi pelajaran dalam media power
point.
- Menilai
lembar kerja yang telah dikerjakan siswa.
4) Analisis dan Reflesksi
Pada tahap ini dilakukan evalusi seluruh tindakan
berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian juga membuat suatu kesimpulan dari
hasil pengamatan dan penilaian tersebut.
SIKLUS KETIGA
1) Perencanaan
- Mengidentifikasi masalah pada siklus kedua dan menyusun
alternatif pemecahannya.
- Menyiapkan media
dan materi menggunakan fungsi (logika, dan statistik).
- Merubah kelompok dan membagi kelompok secara acak.
(tidak lagi berdasarkan kepada hasil tes yang dilakukan pada perencanaan di
siklus pertama), tetapi tetap menggunakan nama kelompok tutor dan kelompok
teman.
2) Tindakan
- Kelompok yang menjadi tutor masuk ruang komputer untuk
mendapat materi secara langsung dari guru pengajar selama 1 jam pelajaran,
sementara kelompok teman berada di kelas dengan diberi tugas untuk membaca
materi yang akan diterangkan dan merngkum hasil belajar pada siklus pertama.
- Guru
menjelaskan materi Menggunakan fungsi (logika, dan statistik).
- Pada akhir satu
jam pelajaran Guru melakukan tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari
kegiatan belajar.
- Setelah satu
jam pelajaran Kelompok teman masuk ruangan komputer dan belajar materi
menggunakan rumus dengan dibimbing oleh kelompok tutor.
3) Pengamatan
Guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya
- Mengamati interaksi belajar yang sedang berlangsung
(aktifitas, kreatifitas) untuk siswa yang menjadi tutor maupun sebagi teman.
- Menilai lembar
kerja yang dikerjakan.
4) Reflesksi
Pada tahap ini dilakukan untuk mengevalusi seluruh tindakan yang dilakukan
berdasarkan hasil pengamatan dan membuat suatu kesimpulan dari hasil pengamatan
tersebut.
4. Cara Pengumpulan
Data
Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan, ditentukan teknik pengumpulan
data yang berorientasi pada observasi partisipasif (Wolcott,1992), yaitu
peneliti melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang
berjalan.
D. Kriteria Keberhasilan
Jumlah
skor perolehan maks = 30
Rumus Penilaian : Nilai =
jumlah skor perolehan : 30
Kriteria Penilaian : 8 – 10 =
Sangat Baik ( A)
7 –
7,9 = Baik (B)
6 –
6,9 = Cukup (C)
≥
5,9 = Kurang (K)
TIM
PENELITI
1. Ahmad Rosyyidi, S.Pd.
Guru bidang studi TIK SMPN 1 Ciruas
Tugas : Peneliti
2. Dedi Rohaendi, S.Pd
Guru bidang studi TIK SMPN 1 Ciruas
Tugas : Mitra peneliti (
kolaborator)
E.
Instrumen Penelitian
Instrumen untuk
mengukur peningkatan hasil belajar siswa akan dilakukan dengan tes hasil
belajar. Berikuut ini adalah table kisi-kisi tes hasil belajar
Tabel. Kisi-kisi Tes
hasil Belajar
Kompetensi
dan indicator
|
Proses
kognitif
|
Ingatan
|
Pemahaman
|
aplikasi
|
analisis
|
evalluasi
|
kreasi
|
KD 1
|
|
|
|
|
|
|
Indikator
1
|
|
|
|
|
|
|
Indikator
2
|
|
|
|
|
|
|
F. Analisis Data
Untuk menganalisa data, peneliti
menggumpulkan dan mengolah data secara kuantitatif dari format observasi dan
format penilaian (unjuk kerja) dari setiap siklus sehingga dapat mengetahui
persentase peningkatan hasil belajar yang kemudian dideskripsikan untuk diambil
suatu kesimpulan.
G.
Kolaborasi
Kolaborasi penellitian adalah penelitian yang menekankan pada
pembelajaran kelompok.
H. Jadual
Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Minggu Ke……..
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Perencanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Proses pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Pengumpulan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Analisis Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Penyusunan Hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Pelaporan Hasil
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DAFTAR
PUSTAKA
.
Sagala, H.Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :
CV Alfabeta
Suwanda, Dodo. 2007. Diktat Belajar Komputer jilid 3 dan 4.
________. Belajar Penelitian Tindakan. Alamat web :
ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas-yuuuk/.
Diakses pada tanggal 25 Nopember 2008
________. Metoda Pembelajaran. Alamat
Web : www.salman-alfarisi.com
Diakses pada tanggal 29 Juni 2011 pukul 10.54